Mon. Dec 1st, 2025
MOLLY KAKAK KELASKU YANG CANTIK DAN BOHAY
MOLLY KAKAK KELASKU YANG CANTIK DAN BOHAY

MOLLY KAKAK KELASKU YANG CANTIK DAN BOHAY

MOLLY KAKAK KELASKU YANG CANTIK DAN BOHAY

MOLLY KAKAK KELASKU YANG CANTIK DAN BOHAY CERITA SEX –  Namaku Daron. Gue ada kesempatan belajar di Malaysia karena ayah gue bekerja di sana. Ketika itu gue berumur 15-16 kira-kira kelas 1 SMA. Pertama kali masuk skolah ada upacara bendera. Waktu lagi kenalan ama temen-temen baru ada cewe’ datang dari arah pintu gerbang dengan terburu-buru, soalnya semua murid sudah mati. Gue liatin tuh cewe’..”OK jugak nih..”. Setelah gue tanya temen gue ternyata mati kakak kelas. Umurnya 17an kira-kira kelas 3 SMA. Namanya Molly.
“ Lucu juga nama doi”.
Tiba -tiba dari belakang ade rekan sekelas megang bahu gue.
“Ngapain loe nanyain tentang kakak gue?”.
Buset dah, kaget gue. Gue cuma takut dipukulin soalnya die ‘gangster’ di sekolahan.
“Ah..enggak kok.Nanya doank” kata gue dengan peringatan.

Balik dari sekolah gue terus ngebayangin tuh cewe. Gue nggak bisa ngilangin mati dari pikiran gue. Gila cantik banget. Bibirnya yang kecil dan tipis, buah dadanya yang montok (mungkin boleh dibilang lebih besar dari ukuran teman sebayanya), betisnya yang putih dan mulus, pokoknya benar-benar sempurna . Gue cuman bisa ngebayangin kalo-kalo die mau ama gue.

Di suatu pagi yang cerah (gue belajar kalimat kayak gini waktu kelas 4 SD), gue ama nyokap pergi ke deretan toko-toko di deket rumah. Maksudnya sih mau nyari toko musik, soalnya gue mau belajar main gitar. Setelah kira-kira 1 bulan baru gue tau bahwa guru gitar gue sama ama adiknya Molly. Terus guru gue tu nyaranin kita berdua ngadain latihan bersama di rumahnya. Gue girang banget. Mungkin ada kesempatan gue ngeliatin wajah cantik kakaknya. Yah.. walaupun kagak “buat” ngeliat wajahnya juga udah cukup.

Waktu liburan semester adiknya (biar lebih mudah gue tulis Jason) ngundang gue ke rumahnya untuk latihan gitar barengan. Terus gue tanya ada siapa aja di rumahnya.
“Gue ama kakak gue doank kok” jawabnya. Wah.. berdebar-debar nih rasanya. Tapi gue juga rasa diri gue sendiri yang bodoh. Soalnya mati aja kagak kenal gue, malah cuma ngobrol sekali-sekali melalui chatting. Tapi aku tidak peduli.

Jason sebenarnya belom mastiin kapan gue bisa dateng ke rumahnya. Tapi gue ngak peduli tanggal ke rumahnya hari itu karena gue cuma ada waktu hari itu. Sampai di depan pagarnya gue neken bel. Kelihatannya sepi. Tiba-tiba pagar terbuka (pagar automatik nih) terus kakaknya muncul.
“Nyari siapa?”.
“Jason” jawabku.
“Wah, maaf, Jasonnya nggak ada tuh.”
Wah.. sekarang gue baru sadar suara Molly ternyata lembut lagi ‘imut’.
“Oh.. ya sudah, terima kasih.”
Gue muterin badan gue, belagak mau pergi gitu. Tiba-tiba suara yang lembut terdengar lagi.
“Eh.. gak masuk dulu? Daripada capek bolak-balik mendingan tunggu di sini.”
Wah!! Peluang emas!

Terus gue masuk dan hidangin minuman dingin ama Molly. Terus dia duduk dihadapan gue ngajakin gue ngegobrolin sesuatu. Dalam sekelip mata, pemandangan di depan gue menjadi sangat indah. Kebetulan dia memakai baju T-Shirt tipis dan rok pendek jadi gue bisa ngeliat bahagian pahanya yang putih mulus. Sekali-sekala gue ngelirik ke bagian dada dan pahanya. Gue rasa sih dia tau tapi dia belagak nggak peduli.
“Kapan Jason balik?” tanya gue.
“Nggak tau kayaknya sih nanti jam 6”
Gue ngelirik jam tangan gue. Sekarang jam 2 petang.


Baca Juga Cerita Dewasa Lainnya : Klik Disini !
SEX DENGAN TANTE GIRANG LANGSUNG HAMIL


Kira-kira selama 15 menit kami ngobrol kosong. Tiba-tiba entah bagaimana jam di meja sebelahnya jatuh. Kami terkejut dan dia terus mengeluarkan benda-benda yang berselerak. Dari belakang gue bisa ngeliat pinggulnya yang putih mulus. Tiba tiba tiba-tiba kecilnya menyadarkan lamunan gue. Ternyata bentuknya terluka pada kaca. Naluri lelaki gue bangkit dan terus memegangi genggamannya. Tanpa pikir panjang gue isep aja darah yang ada di torsi. Waktu darahnya sudah beku gue mengangkat wajah gue. Ternyata selama ini die ngeliatin gue. Tiba-tiba dia ngomong

“Ron, kok lu ganteng banget sih?”
Gue hanya tersipu-sipu. Terus saya diajakin ke tingkat atas untuk mengambil obat luka. Waktunya duduk di sofa, gue pakai aja tuh obat ke leher. Tiba-tiba datang permintaan yang tidak disangka-sangka.
“Ron, cium gue dong, boleh gak?”.
Gue bengong doank nggak tau mo jawab apaan. Tapi bibirnya sudah deket banget ama bibir gue. Langsung gue lumat bibir mungilnya. Dia memejamkan mata dan gue nyoba untuk mendesak lidah gue masuk ke dalam mulut. Dia membalas dengan melumat bibir gue. Tanpa sadar tangan gue sudah memenuhi bagian dadanya dan meremas-remas payudaranya yang montok dari luar pakaiannya. Dia mendesah lirih. Dan mendengarkan, mencium gue menjadi semakin buas.

Kini bibir gue turun ke merefleksikan dan kembali melumat dan menggigit-gigit kecil mengoreksi sambil tangan gue bergerak ke arah rok pendeknya dan berusaha meraba-raba pahanya yang putih dan mulus. Tiba-tiba tangannya membuka resleting celana gue dan coba meraih anu gue. Aku semakin ganas. Gue elus-elus celana dalamnya dari luar dan tangan gue satu lagi meremas-remas payudaranya yang montok. Dia mendesah dan melenguh.

Akhirnya aku berhenti melumat bibir dan menyelesaikannya. Gue coba melepaskan t-shirtnya yang berwarna pink. Tetapi tangannya mencegah.
“Ke kamar gue aja, yuk!”
Ajaknya sambil menuntun tangan gue. Gue sih ikut aja. Gue kunci pintu kamarnya dan langsung gue raih t-shirtnya hingga dia hanya mengenakan bra putih dan rok birunya. Gue kembali melumat rekomendasi dan coba membuka kaitan branya dari belakang. Sekarang mati bener-bener telanjang dada. Langsung gue lumat payudaranya. Gue remas-remas dan gue jilatin puting kiri dan skema.

Tanpa disadari dia mengerang.
“ummh..ahh..!”
Gue malah lebih bernafsu. Tiba-tiba tangan yang lembut meraih penis gue yang sangat besar. Kira-kira panjang 14 cm. Dia langsung mengelus-elus dan mulai mengocok penis gue itu. Gue mengerang
“Ahh..Molly..terusin..ahh!”

Kira-kira 15 menit gue melumat payudaranya. Sekarang gue nyoba ngebuka rok hitamnya. Setelah terlepas gue tidurin dia di kasur dan kembali melumat bibir sambil mengusap-usap vaginanya dari luar CDnya dan tangan gue yang satu lagi memelintir puting payudaranya.
“Ahh.. Daron.. ummhh!” Erangnya.

Akhirnya kami berdiri. Dia melepaskan baju dan celana gue dan meraih penis gue yang sangat tegang. Dia nyuruh gue duduk. Terus dia jongkok di depan gue. Dia nyium kepala penis gue dan menjilatnya. Kemudian dia berusaha mengulum dan menghisap penis gue yang besar. Gue mengerang keenakan.
“Ummhh..Molly..!!”
Akhirnya gue nggak tahan dan menyuruhnya berhenti. Aku tidak mau keluar terlalu awal.

Terus perlahan-lahan gue lepasin celana dalam putihnya dan mengamati sebuah lubang berwarna merah jambu dengan bulu-bulu yang halus dan tidak terlalu banyak di sekelilingnya. Langsung gue tidurin dan gue kangkangin kaki. Kelihatan vaginanya mulai merekah. Gue yang udah gak tahan terus menjilati dan menghisap-hisap bahagian selangkangan dan menuju ke arah vaginanya. Gue isep dan jilatin klitorisnya. Molly menggelinjang keenakan sambil mendesah dan mengerang.
“Awwhh.. uhh.. Darroonn..!!
Tiba tiba orgasme pertamanya keluar. Tubuhnya menggelinjang dan dia menjambak rambut gue dan sprei di kasurnya.

Kemudian gue melebarkan kedua kakinya dan mengarahkan penis gue ke arah lubang kenikmatannya. Sebelum gue masukkin gue gesekin dulu penis gue di pintu lubang vaginanya. Dia mendesah kenikmatan. Akhirnya gue dorong penis gue ke dalam vaginanya. Terasa agak sempit karena baru 1/3 dari penis gue masuk. Perlahan-lahan gue tarik lagi dan gue dorong pendapat-kuatnya. Yang ketiga baru berhasil masuk sepenuhnya.

“Aawwhh..sakit, Ron!!”
Dia mengerang kesakitan. Maka gue berhenti sejenak menunggu rasa sakit dia hilang. Akhirnya gue mulai bergerak maju mundur. Semakin lama gerakan gue semakin cepat. Terasa penis gue bergesekan dengan dinding vaginanya. Kami berdua mengerang kenikmatan.
“Ahh..Molly..enakk!!”
“Mmhh..awwhh..Ron, terus, cepet lagi!”
Gue semakin bernafsu dan mempercepat genjotan gue. Akhirnya dia menjerit dan mengerang tanda keluarnya orgasme ke dua.

Lalu kami berdiri dan gue puter badannya hingga membelakangi gue (doggy style). Gue tunduk pada badannya dan gue arahin penis gue ke arah vaginanya dan gue genjot sekali lagi. Kedua payudaranya menyiarkan-ayun mengikut gerakan genjotan gue. Gue pun meremas-remas pantatnya yang mulus dan kemudian ke depan mencari putingnya yang sangat tegang. Kami berdua banjir keringat.

Gue puter putingnya semakin keras dan payudaranya gue remas-remas janji-kuatnya.
“Ahh, Daron..gue pingin keluar..!!” jeritnya.
Terus gue percepat gerakan gue dan die scream untuk orgasmenya yang kali ketiga. Gue pikir-pikir gue ni kuat juga ya.. Tapi gue juga merasa mo keluar sekarang. Gue nggak sampai hati ngeluarin sperma gue di vaginanya. Langsung gue cabut penis gue dari vaginanya dan gue puter badannya. Gue arahin penis gue ke mulut yang langsung mengulum dan melumat penis gue maju mundur. Gue mengerang kenikmatan
“Akhh..Mol, gue keluar..!!”
Gue semburin sperma gue didalam mulut dan ditelannya. Sebagian mengalir keluar melalui celah tepi. Terus penis gue dibersihin dan dijilatin dari sisa-sisa sperma.

Lalu gue ngeliat selai di meja. Pukul 5.30!! Mati kalau nggak cepet-cepet. Selepas kami memakai baju semula dia ngucapkan terima kasih ke gue.
“Makasih, Ron! Belum pernah gue ngrasa sebahagia ini. Sebenarnya dari pertama kali gue ngeliat loe gue udah suka” Katanya.
“Oh, emang mungkin jodoh kali soalnya waktu ngeliat loe di gerbang sekolah gue juga udah suka.” kata gue.
“Tapi bagaimana dengan adik loe?”
“Nggak apa-apa, dia juga nggak bakalan marah. Adik gue bentar lagi datang. Jadi latihan bareng nggak?”
“Nggak, ah. Males, udah letih latihan tadi” kata gue sambil tersenyum.
Dia pun balas tersenyum. Akhirnya gue balik rumah dengan perasaan gembira. Mimpi gue udah tercapai.

GOYANGAN18PLUS